Kisah Nabi Shaleh as
Kisah Nabi Shaleh as dengan Kaum Samud
Kaum Samud adalah nama suku yang oleh sementara ahli sejarah dimasukan bagian dari bangsa arab dan ada pula yang mengolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi. Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram, sejahtera dan bahagia, ia merasa aman dari segala gangguan alamiah dan bahwa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka. (Al-Qamar; surah ke-54: ayat 22-32)
Kaum samud tidak mengenal Tuhan. Tuhan mereka adalah berhala-berhala yang mereka sembah dan dipuja, kepada mereka berqurban, tempat mereka minta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan.
Nabi Shaleh Berdakwah Kepada Kaum Samud (Al-A’raf; surah ke-7: ayat 73-79)
Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan sembahan bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini seekor untah betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan dibumi Allah, janganlah disakiti nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih. Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum ‘Ad dan menempatkan kamu dibumi. Ditempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan bukti-bukti kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan dibumi
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yaitu orang-orang yang telah beriman diantara kaumnya, “Tahukah kamu bahwa Nabi Shaleh adalah seorang rasul dari Tuhannya?” mereka menjawab, “sesungguhnya kami percaya kepada apa yang disampaikannya.”
Dengan berhasilnya Nabi Shaleh mendatangkan mukjizat yang mereka tuntut gagalan para pemuka kaum Samud dalam usahanya untuk menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pengaruh Nabi Shaleh bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilang banyak keraguan dari kaumnya. Maka dihasutlah oleh mereka pemilik-pemilik ternakan yang merasa jengkel dan tidak senang dengan adanya unta Nabi Shaleh yang merajalela diladang dan dikebun-kebun mereka serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya.
Allah Memberi Mukjizat Kepada Nabi Shaleh As
Nabi shaleh sadar bahwa tantangan kaumnya yang menuntut bukti dari pada berupa mukjizat itu adalah bertujuan hendak menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya dimata kaumnya terutama para pengikutnya bila ia gagal memenuhi tantangan dan tuntunan mereka. Nabi Shaleh membalas tantangan mereka dengan menuntut janji dengan mereka bila ia berhasil mendatangkan mukjizat yang mereka minta bahwa mereka akan meninggalkan agama dan persembahan mereka dan akan mengikuti Nabi Shaleh dan beriman kepadanya.
Maka sejurus kemudian atas izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta terbelahlah batu karang yang ditunjukan itu dan keluarlah dari perutnya seekor unta betina. Lalu Nabi Shaleh berkata kepada mereka “inilah unta dari Allah” janganlah kamu gangu dan biarkanlah ia mencari makan sendiri dibumi Allah, ia pun mempunyai giliran untuk mendapatkan air minum bagimu dan bagi ternakanmu juga dan ketahuilah bahwa Allah akan menurunkan azabnya bila kamu sampai menganggu binatang ini.
Baca juga : Kisah Nabi Nuh as
Maka dihasutlah oleh mereka pemilik-pemilik ternakan yang merasa jengkel dan tidak senang dengan adanya unta Nabi Shaleh yang merajalela diladang dan dikebun-kebun mereka serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya.
Unta Nabi Shaleh disembeli
Orang-orang yang menyembongkan diri berkata. “sesungguhnya kami telah mengingkari apa yang kamu percaya”. Dan kemudian mereka menyembeli unta betina itu, dan berlaku angku terhadap perintah Tuhannya. Mereka berkata “Wahai Shaleh! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau salah seorang rasul.” Cobalah datangkan apa yang engkau katakan dulu akan ancamannya bila Untamu kami gangu dan telah mati, jika engkau betul-betul termasuk orang-orang benar dalam kata-katanya maka bunktikanlah.
“Nabi Shaleh menjawab:” Aku telah peringatkan kamu bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya atas kamu telah mengganggu Unta itu. Maka dengan terbunuhnya Untah itu tunggulah engkau akan tibanya masa azab yang Allah telah janjikan dan telah aku sampaikan kepada kamu. Lalu datanglah gempa menimpa mereka, mereka pun mati bergelimpangan di dalam runtuhan rumah mereka. Kemudian Nabi Shaleh pergi meninggalkan mereka sambil berkata, “Wahai kaumku sungguh aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Tetapi kamu tidak menyukai orang memberi nasihat.
Pelajaran dari Kisah Nabi Shaleh As
Bersikaplah pasif acuh tak acuh terhadap maksiat dan kemungkinan yang berlaku didepan mata dapat diartikan sebagi persetujuan dan penyukutuan terhadap perbuatan mungkar itu. Maka dari itu nasihat yang baik didengarkan dan ditaati.
0 Response to "Kisah Nabi Shaleh as"
Posting Komentar