Kunci-Kunci Kebahagiaan Hidup dan Keselamatan
Kunci-Kunci Kebahagiaan Hidup
1. Iman dan Tuhid
Tidak ada kebahagiaan tanpa Iman dan Tauhid. Allah berfirman,
Fa may yuriddilahu ay yahdiyahu aywa may yrid ay sadrahu i-islam, sadrahu dayyiqan harajang ka’annama yassa adu fis sama kazalika yaj’alullahur rijsa alallazina la yu minun
Artinya : “Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), dia akan melapanggkan dadanya untuk (menerima) islam. Dan baranggsiapa dikehendakinya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan di (sedang) mendaki ke langit.” (Al-An’am; surah ke-6: ayat 125).
Allah berfirman,
Waman yurissqi billlahi fakallannama khaira mina i-sama’i fatahthafuhu a’thayro a’au tah’uhi bihi arriyu fi makanin sahikinn.
Artinya : “Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka dia seolah-oah jatuh dari langit lalu disambar burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (Al-Hajj; surah ke-22: ayat 31).
2. Shalat
Shalat termasuk kunci kebahagiaan yang paing besar, karena itu kebahagiaan Nabi ada didalam shalat, karena di dalam shalat seorang hamba bermunajat kepda sang Pencipta, mmengenyam kenikmatan dengan mengingat-Nya dan kedekatan dengan-Nya khususnya dalam porsi sujud, kerena itu ika Nabi menghadapi satu masalah, beiau mendirikan shalat. Beliau bersabda,
Ya bilalu a’qimis shalatu, a’rihna biha
Artinya : Wahai Bilal, kumandangankanlah iqamat shalat, istrirahatkanlah kami dengan shalat.”
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud.
Seorang mukmin yang berbahagia dengan shalat, tentram dan tenang dengannya, serta brbahagialah dengan kehadirannya. Bandingkan hal ini dengan ucapan seseorang, “kita shalat dan sesudahnya kita terbebas darinya.
3. Memperbanyak Mengingat Allah
Mengingat Allah termasuk sebab terbesar kelapangan dada dan ketenangan jiwa, ia memiiki efek yang ajaib dalam mengangkat kesedihan dan kegelisahan, tidak ada kebahagiaan bagi siapa yang berpaling dari mengingat Allah. Allah berfirman,
Wa man a’rada ‘an zikri fa inna lahu ma’isyatan dangkaw wa nahsyuruhu yauma-qiyamati a’ma
Artinya: “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (Taha; surah ke-20: ayat 124).
Baca juga : Bahagianya Menemani Hingga dipasar Sekalipun (Rumah Munggil)
4. Membaca Al-Quran dan Merenungkannya
Membaca Al-Qur’an dan merenungkannya merupakan asas kebahagiaan, karena Al-Qur’an adalah ruh kehidupan. Jika manusia menjauh dari Al-Qur’an maka dia kehiangan ruhnya yang merupakan pilar kehidupannya dan dia termasuk orang-orang mati sekalipun hidup.
5. Ilmu Yang Bermanfaat
Telah disinggung sebelumnya bahwa kebahagiaan karena ilmu termasuk bentuk kebahagian yang paling besar, karena dia tidak lepas dari manusia selama-lamanya.
6. Berbuat Baik Kepada Makhluk
Barangsiapa berpartisipasi dalam membahagiakan manusia dengan bertbuat baik kepada mereka dan memberi kebaikan kepada mereka, maka Allah akan membahagiakannya, karena balasan itu sejenis dengan amal.
7. Memperbanyak Ketaatan Kepada Allah dan Amal Shalih
Allah berfirman,
Man a’mila shalihaam min zakarinn au unsa wa huwa mu’minun fa lanuhyiyannahu hayatan tayyibah, wa lanajziyannahum ajrahum bi’ahsani ma kanuh ya’malun
Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik aki-aki maupun prempuan sedangkan dia orang Mukmi , maka kami benar-benar akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik.” (An-Nahl; surah ke-16: ayat 97)
8. Cinta Allah Kepada Seorang Hamba
Demi Allah, ini adalah kebahagiaan yang paling besar, cinta terjadi dari kedua bea pihak sekaigus antara Allah dengan hamba-hambaNya. Jika Allah mencintai seorang hamba, maka hamba tersebut tidak akan sengsara, tidak akan berputus asa, tidak akan berduka, dan tidak akan putus harapan, sebaiknya Allah menjadikan penduduk langit dan bumi mencintainya kerena Allah mencintainya.
9. Ridha Kepada Qadha dan Qadar Allah
Iman kepada Qadha dan Qadar melahirkan ketenangan, ketentraman, tidak bersedih berlebihan dan tidak merasa jengke. “Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu, sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik baginya. Jika dia mendapatkan sesuatu yang menggembirakan, maka dia bersyukur, dan itu baik baginya, dan apabila dia ditimpahkan kesulitan maka dia bersikap sabar, dan itu baik baginya.”
10. Menunggu Kemudahan
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjaikan kemudahan baginya dalam urusannya. Setiap orang pasti perna ditimpah musibah, gangguan, kehilangan orang yang dicintainya, atau mengalami kerugian harta atau yang lainnya, akan tetapi seorang mukmin tidak dikuasai oleh tekanan musibah dan tidak mengikkuti ajakan putus asa, karena dengan imannya kepada Qadha dan Qadar, dia menantikan kemudahan dari Allah pada setiap waktu.
11. Tawakal Kepada Allah
Cukuplah Allah yang menjadikan penolong bagi kami dan Dia adalah sebaik-baik yang menangani urusan kami. Tawaka kepada Allah melahirkan keteguhan hati dan kelapangan dada, memberi rasa aman kepada jiwa dari ketakutan-ketakutan saat terjadinya musibah dan ujian, maka hati seorang hamba tidak goncang karena ketakutan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Manakaa mereka memindahkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dari penjara Iskandariyah, sebagai ahli bid’ah berkata kepada beliau, “Sesungguhnya mereka semuanya menuntut darahmu dan ingin membunuhmu sekarang.” Maka beliau menjawab, “Apakah kamu menakut-nakuti dengan manusia? Demi Allah, dimataku mereka hanyalah seperti lalat.
12. Ridha dan Qana’ah
Perasaan ridha dan qana’ah termasu sebab kebahagian jiwa yang paling besar, kerena kesedihan dan kegelisahan hanya lahir dari keinginan untuk mendapatkan apa yang ada di tangan manusia.
Siapa yang jiwa merasa cukup, maka jiwanya akan menuntutnya kepada semua kebaikan dan kemuliaan, serta dia menjadi orang yang tenang, ridha dan beradada lapang, dan ini adalah puncak kebahagiaan.
13. Istri, Kendaraan, Tetangga, dan Tempat Tinggal
Dari Sa’ad bi Abi Waqqash, dia berkata, Rasulullah bersabda,
A’rbahu minas sa’adati almar’atus shalihatu, walmaskanuh alwasihu, waljarus shalihu, walmar kabulhaniy’u
Artinya : “Ada empat perkara yang termasuk kebahagiaan: istri yang shalihah, tempat tinggal yang lapang, tetangga yang shalihah, dan kendaraan yang nyaman.
Sebagaimana empat perkara ini membahagiakan pemilliknya di akhirat, karena ia termasuk di antara hal-hal yang dapat membantunya untuk menaati Allah dan mendapatkan apa yang dicintainya.
Niceee 😉😉😉😉
BalasHapusYour template is awesome.
Have a visit on my blog
http://www.facthb.com/2020/08/communication-journey-of-its-evolution.html
Thanks
Hapus