About

Nabi Yunus As "Al-Anbiya; surah ke-21: ayat 87"

Kisah Nabi Yunus As


Dari Abdullah bin Mas’ud R.A bahwasanya Rasulullah Shalallah ‘allaihi wassalam bersabda,
“Ketika itu Nabi Yunus ‘allaihi wassalam mengancam kaumnya dengan suatu siksa, beliau memberitahukan mereka bahwa azab itu akan turun selama tiga hari, sehingga menyebabkan seorang anak berpisah dari ibunya. Kemudian kaum Nabai Yunus ‘allaihi wassalam keluar dari kampung mereka, dengan memohon perlindungan kepada Allah dan beristigfar.  Lalu Allah berkenan menahan siksaNya.
Yunus ‘allaihi wassalam pergi, menunggu turunnya azab, namun ternyata azab yang diancamkannya tidak kunjung datang. Pada saat itu berlaku suatu kesepakatan, bahwa barangsiapa yang berdusta dan tidak dapat menghadirkan keterangan sebagi bukti, maka ia akan dibunuh. Akhirnya Yunus pun pergi meninggalkan umatnya dengan rasa marah. Sehingga bertemu dengan kaum penumpang sebuah kapal. Mereka membawa serta Nabi Yunus ‘allaihi wassalam dan mengenalinya.

Nabi Yunus As "Al-Anbiya; surah ke-21: ayat 87"

Namun begitu Nabi Yunus naik kedalam kapal, kapal langsung oleng, miring kekanan dan kekiri. Kemudian ada salah satu dari penumpang kapal tersebut bertanya, ‘Mengapa kapal yang kalian tumpangi seperti ini?’ Para penumpang menjawab,’ Kami tidak mengerti penyebabnya.’ Orang itu malah berkata, ‘Tetapi aku tahu apa penyebabnya, yakni ada di antara penumpang kapal ini yang durhaka kepada Tuhannya, sementara itu Demi Allah, kapal ini tidak bisa berjalan tenang sebelum orang yang durhaka itu kalian tenggelamkan ke dalam laut.’

Para penumpang kapal berkata, ‘Demi Allah, jika engkau wahai Nabi Allah yang harus dilemparkan, maka kami tidak akan melakukannya.’ Nabi Yunus berkata, ‘Kalau demikian adakanlah undian, siapa yang kena undian dialah yang harus dilemparkan!’ merekapun  mengundi dan jatuh pada nama Yunus ‘allaihi wassalam. Undian dilakukan sebanyak 3 kali, dan nama yang keluar selalu saja Yunus ‘allaihi wassalam.

Nabi Yunus As "Al-Anbiya; surah ke-21: ayat 87"

Maka Nabi Yunus dilemparkan ke dalam laut, dan Allah telah mengutuskan ikan paus untuk menelannya. Sehingga begitu Nabi Yunus dilemparkan seketika itu ikan paus menelan dan membawa ke dasar bumi. Kemudian Nabi Yunus mendengar tasbihnya pasir.
“maka dia menyuru dalam keadaan sangat gelap: Bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.”  (Al-Anbiya; surah ke-21: ayat 87)

Tiga macam kegelapan adalah: kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan laut dan kegelapan malam.
“Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakan ke tanah tandus dalam keadaan tercelah.” (Al-Qalam; surah ke-68 : ayat 49).
Abdullah bi Mas’ud berkata, “Ia diibaratkan seperti anak ruang rontok bulu-bulunya. Kemudian kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. (Ash-Shaffat; surah ke-37 : ayat 146). 
Nabi Yunus biasa berteduh di pohon tersebut dan memetik buahnya, namun kemudian pohon itu kering. Dia menangis karena pohon tersebut kering.  Lalu Allah mewahyukan kepadanya, ‘ Apakah engkau menagis hanya karena pohon yang hendak kering? Mengapa kamu tidak menangisi atas 100.000 atau lebih manusia? Apakah kamu ingin membianasakan mereka?’

Baca juga : Kisah Nabi Nuh As

Kemudian Nabi Yunus keluar, tiba-tiba ia bertemu dengan seorang budak laki-laki sedang menggembala kambing. Nabi Yunus bertanya, ‘Engkau dari mana?’ Budak itu menjawab, ‘Dari Kaumnya Nabi Yunus. Nabi Yunus berpesan, jika engkau pulang, sampaikan bahwa engkau telah bertemu dengan aku, Nabi Yunus.’
Budak itu berkata, jika benar engkau Nabi Yunus, tentu engkau mengetahui bahwasannya barang siapa berdusta sementara ia tidak memiliki bukti niscaya akan dibunuh, siapa nanti yang akan menjadi saksi untukku?’ Yunus menjawab, ‘Yang akan menjadi saksimu adalah pohon dan tanah ini menjadi saksi.’ Kemudian Nabi Yunus berkata kepada keduanya, ‘Jika nanti budak ini datang lagi kepada kalian, maka berikan kesaksian untuknya. Keduanya menjawab, ‘Ya.’

Budak lelaki itu pun pulang kepada kaumnya, ia mempunyai beberapa orang saudara. Kemudian ia mendatangi raa dan berkata, ‘Sesungguhnya aku telah berjumpa dengan Nabi Yunus, dia kirim salam kepada kalian.’ Kemudian sang raja menyuruh untuk membunuh budak tersebut.
Ajudan berkata, ‘Dia mempunyai bukti. Raja berkata, kalau demikian datangkan bktinya! Lantas berkata kepada keduanya,’ Aku bersumpah demi Allah, apakah Yunus perna meminta kalian berdua menjadi saksi atasku? Kedusnya menjawab, ‘Ya.’
Orang-orang pulang dengan rasa terpana berkata, Pohon dan tanah itu benar menjadi saksi. Lalu mereka menghadap raja untuk menceritakan apa yang mereka saksikan. Kemudian sang raja menjabat tangan budak itu dan menyuruh duduk di istananya. Kemudian budak itu memerintah selama 40 tahun.


Demikian Artikel Yang Berjudul Nabi Yunus As "Al-Anbiya; surah ke-21: ayat 87"

Terimakasih sudah membaca artikel ini, semoga akan mendapat hikmah dan hidaya supaya menjadi orang yang lebih baik lagi, dan semata-mata kita hidup hanyalah sementara jadi takutlah akan diakhirat nanti.

Artikel yang sedang kalian baca ini berjudul Nabi Yunus As "Al-Anbiya; surah ke-21: ayat 87" yang telah ditayangkan oleh www.esaislam.online

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nabi Yunus As "Al-Anbiya; surah ke-21: ayat 87""

Posting Komentar