About

Uji Kesabaran Nabi Musa Murid Khidhr "Kahf"

Nabi Musa Mencari Ilmu

Uji kesabaran nabi musa murid khidr "kahf"

Nabi Musa Bertemu Dengan Khidhr
Dan  (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke Pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun". Maka ketika mereka sampai ke Pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.
Maka ketika mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita; Sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini". Muridnya menjawab: "Tahukah engkau ketika kita mecari tempat berlindung di batu tadi, Maka Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali".
Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" Dia menjawab: "Sesungguhnya engkau sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku. Dan bagaimana engkau dapat sabar atas sesuatu, yang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
Musa berkata: "Insya Allah engkau akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".
Dia berkata: "Jika engkau mengikutiku, Maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu". (Al-Kahf; surah ke-18: ayat 60-70)
“Menurut ahli tafsir, murid Nabi Musa a.s. itu ialah Yusya 'bin Nun.” “Menurut ahli tafsir hamba di sini ialah Khidhr, dan yang dimaksud dengan rahmat di sini ialah wahyu dan kenabian. sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib.”

Khidhr Membocorkan Perahu
فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا رَكِبَا فِي السَّفِينَةِ خَرَقَهَا قَالَ أَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا إِمْرًا (٧١)قَالَ أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا (٧٢)قَالَ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا نَسِيتُ وَلا تُرْهِقْنِي مِنْ أَمْرِي عُسْرًا (٧٣

Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa engkau melobangi perahu itu akibatnya engkau menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya engkau telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.
Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya engkau sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku".
Musa berkata: "Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku". (Al-Kahf; surah ke-18: ayat 71-73)

Baca juga : Peristiwa Kisah Nabi Hud as dengan Kaum ‘Ad

Khidhr Membunuh Seorang Anak
Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak, Maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa engkau membunuh jiwa yang bersih, bukan karena Dia membunuh orang lain? Sesungguhnya engkau telah melakukan suatu yang mungkar".
Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya engkau tidak akan dapat sabar bersamaku?"
Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah setelah ini, Maka janganlah lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, Sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar menerima alasan dariku". (Al-Kahf; surah ke-18: ayat 74-76)

Khidhr Membetulkan dinding Rumah
Maka keduanya berjalan; hingga ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, Maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu". (Al-Kahf; surah ke-18: ayat 77)

Hikmah-Hikmah Perbuatan Khidhr
Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak dapat sabar terhadapnya.
Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.
Dan Adapun anak muda itu, Maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan Kami khawatir bahwa Dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan Kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang Ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak dapat sabar terhadapnya". (Al-Kahf; surah ke-18: ayat 78-82)



Demikian Artikel Yang Berjudul Uji Kesabaran Nabi Musa Murid Khidhr "Kahf"

Terimakasih sudah membaca artikel ini, semoga akan mendapat hikmah dan hidaya supaya menjadi orang yang lebih baik lagi, dan semata-mata kita hidup hanyalah sementara jadi takutlah akan diakhirat nanti.

Artikel yang sedang kalian baca ini berjudul Uji Kesabaran Nabi Musa Murid Khidhr "Kahf" yang telah ditayangkan oleh  www.esaislam.online

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Uji Kesabaran Nabi Musa Murid Khidhr "Kahf""